Tes Metodologi Pembelajaran Bahasa
Bahasa Indonesia
Advanced
Tes ini untuk menguji pengetahuan tentang Metodologi Pembelajaran Bahasa (termasuk pembelajaran bahasa Arab)
Description
30
Questions
1 min
Per question
11:09
Average time
Disqualified
Contest Score
131
Participants
18 comments
Grim Tapir judge
Thank you for taking the effort to submit your test for the contest.
Unfortunately, this test will not be able to receive a prize:

Too many missing explanations. More than 10 explanations simply repeat the correct answer. E.g.:
#q6 #q4 #q7 etc.
Brave Llama
very instructive. Congratulations
Huge Heron author
thank you.
Quick Sheep
1. Kuis 5/30.
Saya kesulitan mencari dasar ilmiah tentang Metode Guru Diam adalah metode teknik mengoreksi kesalahan siswa dalam kelas bahasa yang dilakukan guru dengan cara tidak memberi pujian atau kritik.

Kecuali anda memiliki sumber ilmiah, tolong disertakan untuk saya baca.

Saya meragukan jawaban dan penjelasan yang anda sampaikan. Dugaan saya sementara ini bahwa anda berkesimpulan/menafsirkan sendiri tentang substansi jawaban dan penjelasan tersebut.

Berdasarkan beberapa sumber referensi ilmiah yang saya baca, saya mencatat bahwa Metode Guru Diam:
1. Bukan "teknik mengoreksi kesalahan";
2. Bukan "dengan cara tidak memberi pujian atau kritik".

Sumber referensi:
1.
https://books.google.co.id/books?id=tuqRDwAAQBAJ&pg=PA67&lpg=PA67&dq=Metode+Guru+Diam&source=bl&ots=hVjw419s9H&sig=ACfU3U3a-Ofr62318xoAPyI0saSdokBIvw&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiTm--dx4PqAhVLAXIKHddEBcI4ChDoATAFegQIAhAB#v=onepage&q=Metode%20Guru%20Diam&f=false
2. https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://a-research.upi.edu/operator/upload/s_jep_0703890_chapter2(1).pdf&ved=2ahUKEwiVzpaFzYPqAhXfH7cAHSHWDUQQFjANegQIBxAB&usg=AOvVaw0sTSrMIZtgfLXFk9Odrksm
3.
https://journal.uii.ac.id/Tarbawi/article/view/3982
Quick Sheep
2. Kuis 6/30.
Saya kesulitan mencari dasar ilmiah tentang Metode Audiolingual adalah Teknik mengoreksi kesalahan siswa dalam kelas bahasa yang dilakukan guru dengan cara memberikan pujian atau kritik.

Kecuali anda memiliki sumber ilmiah, tolong disertakan untuk saya baca.

Saya meragukan jawaban dan penjelasan yang anda sampaikan. Dugaan saya sementara ini bahwa anda berkesimpulan/menafsirkan sendiri tentang substansi jawaban dan penjelasan tersebut.

Berdasarkan beberapa sumber referensi ilmiah yang saya baca, saya mencatat bahwa Metode Guru Diam:
1. Bukan "teknik mengoreksi kesalahan";
2. Bukan "dengan cara memberikan pujian atau kritik".

Sumber referensi:
1.
Penerapan Metode Audio Lingual dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Anak.
Oleh: Sri Sunarti, M.Pd.
https://bdkpalembang.com/penerapan-metode-audio-lingual-dalam-pembelajaran-bahasa-inggris-anak-2/ .

Tujuan pembelajaran dengan metode audio lingual memberikan kemudahan bagi anak dalam belajar bahasa Inggris terutama dalam mengingat kata/kalimat. Ada beberapa teknik yang dapat dilakukan untuk menerapkan metode ini, seperti teknik menghafal, menyusun kata, melengkapi, tanya jawab dan sebagainya.

2.
METODE AUDIO LINGUAL (AUDIO-LINGUAL METHOD) DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB.
MUNASIB MUNASIB.
IAIN Purwokerto.
http://ejournal.iainpurwokerto.ac.id/index.php/tarling/article/view/1123

metode audio lingual (sam’iyyah wassayafawiyah) yang merupakan salah satu metode yang digunakan dalam pemlajaran bahasa Asing. Metode audio lingual merupakan metode yang mnggunakan latihan-latihan pendengaran dan latihan-latihan pengucapan dalam pembelajaran bahasa Asing. Munculnya metode ini berdasarkan asumsi bahwa bahasa adalah berbicara bukan menulis.

3.
PENDEKATAN DAN METODE AUDIO LINGUAL (ANALISIS METODE SAM’IYAH SAFAWIYAH).
Sardiyana Sardiyana.
IAIM Sinjai.
http://journal.iaimsinjai.ac.id/index.php/naskhi/article/view/67

Metode audiolingual adalah metode mendasarkan diri kepada pendekatan struktural dalam pengajaran bahasa. Sebagai implikasinya metode ini menekankan penelaahan dan pendeskripsian suatu bahasa yang akan dipelajari dengan memulainya dari sistem bunyi (fonologi), kemudian sistem pembentukan kata (morfologi), dan sistem pembentukan kalimat (sintaksis). Langkah-langkah pembelajaran metedo Audio Lingual yaitu pelajar harus menyimak, kemudian berbicara, lalu membaca, dan akhirnya menulis, tata bahasa harus disajikan dalam bentuk pola-pola kalimat atau dialog-dialog dengan topik-topik situasi-situasi sehari-hari, latihan (drill/al-tadribat) harus mengikuti operant-conditioning, semua unsur tata bahasa harus disajikan dari yang mudah kepada yang sukar atau bertahap (graded exercise/tadarruj/al-tadrib), kemungkinan-kemungkinan untuk membuat kesalahan dalam memberi respon harus dihindarkan, sebab penguatan positif dianggap lebih efektif dari pada penguatan negatif.

4.
Belajar Menyenangkan Melalui Metode Audio Lingual.
Oleh : Eneng Yoyoh Komariah (Guru SMPN 1 Tegalwaru).
https://disdik.purwakartakab.go.id/belajar-menyenangkan-melalui-metode-audio-lingual-?/belajar-menyenangkan-melalui-metode-audio-lingual-

Saya selaku guru bahasa inggris merasakan benar rendahnya kemampuan tersebut. Setelah membaca, mendengar, mereka harus bisa menuliskan kembali dan mengucapkan kembali apa yang dibaca dan didengar. Salah satu strategi yang dilakukan adalah melalui pelaksanaan metode audio lingual.
Metode Audio lingual merupakan sebuah metode pembelajaran dalam bahasa Inggris sebagai bahasa asing yang hampir menyerupai Direct Method.
Quick Sheep
3. Kuis 7/30.
Pertanyaan:
Ivan Pavlov (1849-1929) dikenal sebagai pelopor ….
– Aliran Interaksional
– Aliran Behavior
– Aliran Transformatif-Generatif
– Aliran Kognitif
Jawaban: Aliran Behavior
Penjelasan: Ivan Pavlov (1849-1929) dikenal sebagai pelopor aliran behavior.

Komentar saya:
Kritik untuk pertanyaan dan jawaban karena tidak ada korelasi/ tidak sinkron sehingga penjelasan yang diberikan tanpa dasar. Jika anda memiliki dasar ilmiah, tolong disampaikan.
Kita harus tegas dan jelas membedakan antara "Behavior", "Behavioristik" dan "Behaviorisme" agar tidak multi tafsir, karena perbedaan makna itu sangat beresiko saat menentukan jawaban.

I.
1. Aliran Behavior adalah?
Dasar Dasar Manajemen.
Halaman 36.
(3) Aliran behavior kerapkali disebut aliran perilaku atau tingkah laku manusia (human behavior school).
Sumber:
https://books.google.co.id/books?id=5a6qKl5NpHQC&pg=PA36&lpg=PA36&dq=Aliran+Behavior&source=bl&ots=JOroe8xEjH&sig=ACfU3U0R9GhREECUe0-2y6OQlzpeZ4e82Q&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjNlPGE6IPqAhXk7XMBHXuGCuMQ6AEwDXoECAQQAQ#v=onepage&q=Aliran%20Behavior&f=false

2. Teori belajar Behavoristik adalah teori pembelajaran yang mengamati dan mempelajari perubahan tingkah laku seseorang sebagai hasil dari pengalaman di masa lalu.
Sumber:
https://dosenpsikologi.com/teori-belajar-behavioristik

3. Behaviorisme merupakan salah satu pendekatan di dalam psikologi pendidikan yang didasari keyakinan bahwa anak dapat dibentuk sesuai dengan apa yang diinginkan oleh orang yang membentuknya.
Sumber: https://dosen.perbanas.id/behaviorisme-dalam-pendidikan/?print=print


II.
Siapa "Ivan Pavlov"?.
1.
-Ivan Petrovich Pavlov (1849 - 1936):
• Classical Conditioning (pengkondisian atau persyaratan klasik) adalah proses yang ditemukan Pavlov melalui percobaannya terhadap anjing,
• Perangsang asli dan netral dipasangkan dengan stimulus bersyarat secara berulang-ulang sehingga memunculkan reaksi yang diinginkan.
Sumber:
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://staffnew.uny.ac.id/upload/132206561/pendidikan/bab-3-behavioristik.pdf&ved=2ahUKEwjNgpbB8IPqAhUFfX0KHeR0ApgQFjAFegQIAxAB&usg=AOvVaw1yNiJaRsYeL848kfWEEdM-

2.
b. Teori Pavlovionisme.
Teori Pavlovionisme atau teori pembiasaan klasikal (clasical
conditioning) ini berkembang berdasarkan eksperimen yang dilakukan
oleh Ivan Pavlov, seorang ilmuwan besar Rusia yang berhasil
menggondol hadiah Nobel paa tahun 1909.
Halaman 17 s.d 20.
Sumber:
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://digilib.uin-suka.ac.id/11087/1/BAB%2520I%252C%2520IV%252C%2520DAFTAR%2520PUSTAKA.pdf&ved=2ahUKEwjg99ig7oPqAhWclEsFHSrBDeQ4ChAWMAB6BAgGEAE&usg=AOvVaw3uKdufTAmf90xMYUzeFbYW


III.
Ivan Petrovich Pavlov bukan pelopor Aliran Behavior.
Sumber:
1. https://www.nobelprize.org/prizes/medicine/1904/pavlov/biographical/
2.
https://www.britannica.com/biography/Ivan-Pavlov
3.
https://www.verywellmind.com/ivan-pavlov-biography-1849-1936-2795548
4.
https://itp.psikologi.ui.ac.id/2017/07/03/classical-conditioning-by-ivan-pavlov/
5.
https://psych.athabascau.ca/open/pavlov/bio.php
Quick Sheep
IV.
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK.
Tokoh-tokoh aliran behavioristik diantaranya:
1. Thorndike
2. Watson
3. Clark Hull
4. Edwin Guthrie
5. Skinner
Sumber:
https://sites.google.com/site/mulyanabanten/home/teori-belajar-behavioristik


V.
"Teori Behaviorisme dipelopori oleh B.F. Skinner ".
Sumber:
1. Teori Belajar Bahasa.
Oleh Saifuddin Mahmud, Muhammad Idham.
1.3.3 Teori Belajar Behaviorisme.
(Halaman 10).
Sumber: https://books.google.co.id/books?id=xdTPDwAAQBAJ&pg=PA10&lpg=PA10&dq=Dipelopori+oleh+B.F+Skinner&source=bl&ots=5-6eP96xnF&sig=ACfU3U3kR-FK80w_hUDacR8eld7fZotlsQ&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjh9MTf4ITqAhVEILcAHeagAakQ6AEwBHoECAUQAQ#v=onepage&q=Dipelopori%20oleh%20B.F%20Skinner&f=false

2. Bimbingan & Konseling di Taman Kanak-kanak.
Oleh Drs. Ahmad Susanto, M.Pd.
Pendekatan-pendekatan dalam Perkembangan Bahasa.
(Halaman 315,316).
Sumber:
https://books.google.co.id/books?id=Blc_DwAAQBAJ&pg=PA315&lpg=PA315&dq=Dipelopori+oleh+B.F+Skinner&source=bl&ots=6WFFxQeePw&sig=ACfU3U14lx_ch6AGlHwzwwMKTo5KcRhBzg&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjh9MTf4ITqAhVEILcAHeagAakQ6AEwBXoECAQQAQ#v=onepage&q=Dipelopori%20oleh%20B.F%20Skinner&f=false
Quick Sheep
4. Kuis 8/30.
Pertanyaan:
Guru yang selalu menghasilkan ungkapan-ungkapan yang benar dan juga sebagai hakim yang menentukan kapan peran serta pembelajar dilibatkan dalam kegiatan pembelajaran dan menentukan apakah usaha-usaha mereka relevan dan benar.
Penjelasan:
Guru sebagai model selalu menampilkan diri sebagai contoh dalam penggunaan bahasa yang dipelajari.

Saya sependapat dan sepemahaman dengan "Penjelasan" yang diberikan. Artinya, saya mengkonfirmasi adalah benar bahwa Guru sebagai model selalu menampilkan diri sebagai contoh dalam penggunaan bahasa yang dipelajari.

Tetapi, apa dasarnya hingga jawaban yang dianggap benar adalah: Guru sebagai model? (jika fokus ke pertanyaan yang disajikan). Karena semestinya Pertanyaan Kuis 8/30 tidak seperti itu. Menurut saya tidak tepat dan keliru Pertanyaan tersebut dengan jawaban "Guru sebagai model".
Saya pertanyakan dasar lahirnya
pertanyaan tersebut. Kecuali anda memiliki dasar ilmiah berupa sumber informasi/ referensi, mohon disajikan.

Saya menduga terbentuknya "Pertanyaan" tersebut lahir dari pengembangan pikiran anda sendiri.

Hubungan antara Pertanyaan dengan Jawaban dan Penjelasan "tidak sinkron" dan atau tidak ada korelasi. Mengapa?
Mari menyimak beberapa sumber referensi dibawah ini sehubungan dengan "apa" dan "bagaimana" peran "guru sebagai model":

I.
Menurut Jamal Ma’mur Asmani dalam bukunya, mengemukakan ada banyak peran yang harus dimainkan guru dalam proses pembelajaran. Peran-peran tersebut adalah sebagai berikut:
2) Model (Contoh)
Gerak gerik guru sebenarnya selalu diperhatikan oleh setiap siswa. Tindak tanduk, perilaku, dan bahkan gaya guru mengajar akan sulit dihilangkan dalam ingatan setiap siswa. Lebih besar lagi, karakter guru juga selalu diteropong sekaligus dijadikan cermin oleh siswa-siswanya. Pada intinya, guru akan dicontoh siswanya, baik kebiasaan buruk maupun kebiasaan baik.
Sumber: https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://etheses.uin-malang.ac.id/12905/1/14140130.pdf&ved=2ahUKEwjrqb-L2ITqAhVV7HMBHROkBzkQFjAFegQIBxAB&usg=AOvVaw1qArkwBYQq-Q8L3lM7DLVL

II.
Guru sebagai Model dalam Kegiatan Belajar Mengajar.
Oleh: Diningsih SPd MSi.
Guru mempunyai tugas dan kewajiban, tidak hanya mengajar, mendidik dan membimbing peserta didik tetapi juga sebagai model dalam pembelajaran. Sehingga mampu menciptakan belajar yang aktif dan menyenangkan. Di sini, guru sangat berperan untuk menjadi contoh, sekaligus motivator dan inspirator. Sehingga peserta didik akan lebih tertarik dan antusias dalam belajar. Dengan begitu, hasil belajar yang diperoleh berdaya guna dan berhasil.
Sebagai model atau contoh bagi anak tidaklah mudah bagi seorang guru, karena kita tahu setiap anak mengharapkan guru mereka dapat menjadi contoh atau model baginya.
Sumber:
https://radarsemarang.com/2017/09/03/guru-sebagai-model-dalam-kegiatan-belajar-mengajar/

III.
Bangunan teoritis yang mendasari
kajian dalam tulisan ini adalah guru dapat berperan dan berfungsi sebagai model dalam mengajar karakter dan kebajikan moral (Kohlberg, 1981; Lickona,
1991; Noddings, 1992). Bagian selanjutnya dalam tulisan ini akan diuraikan bahwa integritas adalah landasan nilai yang mencakup nilai-nilai kejujuran, kepercayaan, keadilan, rasa hormat, dan tanggung jawab, serta menyedia-
kan aplikasi yang dapat membimbing perilaku guru ketika berperan sebagai model pengajaran karakter dan kebajik-
an moral. Diharapkan melalui kajian bagian ini dapat memberikan rekomendasi bagaimana seharusnya guru berperan sebagai model berdasarkan karakter dan kebajikan moral sehingga dapat menumbuhkan penalaran moral siswa.
Sumber:
Cakrawala Pendidikan, Mei 2010, Th. XXIX, Edisi Khusus Dies Natalis UNY - Halaman 90.
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://eprints.uny.ac.id/1580/1/07Dimyati__EDIT.pdf&ved=2ahUKEwjUq-_17oTqAhWDgUsFHSIxAW4QFjAMegQICBAB&usg=AOvVaw2liN-QiXcBWHDVWKnWWVKB
Quick Sheep
IV.
Guna mendukung dan memperkuat efektivitas pembacaan dan pemahaman terhadap posisi guru sebagai teladan (role model), peneliti menggunakan Teori Belajar Observasional Albert Bandura. Bandura menunjukkan bahwa kebanyakan perilaku manusia adalah hasil belajar dari model melalui pengamatan (observasi), imitasi, dan modeling. Dalam konteks penelitian ini, peserta didik mengamati dan meniru perilaku guru sebagai model atau teladan khususnya dalam proses pembelajaran. Teori ini memberikan gambaran secara prosedural tentang tahap-tahap yang harus dilalui oleh peserta didik dalam meneladani sosok guru sehingga proses peneladanan dapat diterapkan dengan jelas dan berulang-ulang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Adapun manfaat bagi guru adalah dalam rangka untuk menyesuaikan sikap agar perilaku guru efektif sebagai teladan sehingga mendukung proses pembentukan kepribadian peserta didik.
Sumber:
http://www.jejakpendidikan.com/2017/03/peran-guru-sebagai-role-model.html?m=1

V.
STRATEGI PENANGANAN PERILAKU MENYIMPANG PESERTA DIDIK MELALUI GURU SEBAGAI ROLE MODEL.
Endang Setyowati
- Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
IKIP Budi Utomo Malang.
Guru sebagai Role Model.
Guru dapat dikatakan sebagai role model, jika guru tersebut mampu melaksanakan tugasnya dengan cara yang baik dan betul, sehingga menjadi panutan bagi peserta didiknya. Salah satu tokoh acuan peserta didik dalam berperilaku adalah guru. Guru hendaknya bertindak sebagai role model, suri teladan bagi kehidupan sosial akademis siswa, baik di dalam maupun di luar kelas (Mas’ud,
2003). Jelas disini peranan guru bukan saja dilihat dari ilmunya, tetapi juga dilihat dari sikap, perangainya dan proses berfikir ketika mengajar (Arends, 2013). Untuk menjadi role model yang
baik, perlu diperhatikan adalah mempunyai pribadi yang baik, ini termasuk cara berbahasa, cara berhubungan, tingkah laku, tata susila yang tinggi, baik hati, ramah, bisa dipercaya, berpendirian teguh, iklas dalam mengajar, cara bertindak yang mengarah kepada siakap positif dan sebagainya.
Sumber:
Jurnal Filsafat, Sains, Teknologi, dan Sosial Budaya
Volume 24, Nomor 1, Januari - Juni 2018 - Halaman 39.
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://ejurnal.budiutomomalang.ac.id/index.php/paradigma/article/download/340/238/&ved=2ahUKEwi8-Zjd84TqAhXLe30KHfO5A_44FBAWMAZ6BAgBEAE&usg=AOvVaw2M73NMO8eEv65tWFnXjX8W
Quick Sheep
5. Kuis 9/30.
Pertanyaan:
Pernyataan berikut yang sesuai dengan pandangan aliran kognitif adalah…
– Stimulus dan respon akan membentuk perilaku berbahasa
– Pemerolehan bahasa ditentukan oleh faktor internal dalam diri pembelajar
– Bunyi-bunyi bahasa penting dikenalkan diawal pengajaran bahasa
– Factor eksternal dalam diri pembelajar yang menentukan pemerolehan bahasa

Jawaban:
Pemerolehan bahasa ditentukan oleh faktor internal dalam diri pembelajar.
Penjelasan:
Aliran kognitif sangat yakin bahwa pemerolehan bahasa ditentukan faktor internal dalam diri pembelajar.

Komentar:
Berdasarkan jawaban kuis 9/30, Pertanyaan dan Penjelasan tidak sinkron atau tidak tepat/ keliru dengan Jawaban
karena "Pemerolehan bahasa ditentukan oleh faktor internal dalam diri pembelajar" bukanlah pandangan aliran kognitif, melainkan merupakan pandangan Teori Interaksionisme.
Oleh karenanya, berdasarkan kutipan dibawah ini, saya menyimpulkan kuis 9/30 tidak memiliki jawaban.
Baca:
1.
4. Teori Interaksionisme.
Teori interaksionisme beranggapan bahwa pemerolehan bahasa merupakan hasil
interaksi antara kemampuan mental pembelajaran dan lingkungan bahasa. Pemerolehan bahasa itu berhubungan dengan adanya interaksi antara masukan ‘input’ dan kemampuan internal pembelajar. Setiap anak sudah memiliki LAD sejak lahir, namun tanpa adanya
masukan yang sesuai tidak mungkin anak dapat menguasai bahasa tertentu secara otomatis.
Halaman 649 - PENGUASAAN BAHASA PERTAMA (MOTHER TONGUE) PADA BATITA DAN BALITA TRANSMIGRAN ASAL JAWA DI SILAT KAPUAS HULU KALIMANTAN BARAT : KAJIAN PSIKOLINGUISTIK - Rosika Herwin Puspitasari1; Paramita Ida Safitri2
S2 PBI Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Indonesia.
Sumber: https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://jurnal.uns.ac.id/prosidingprasasti/article/viewFile/1636/1522&ved=2ahUKEwigyZK0_YTqAhVz8XMBHdzVCEwQFjADegQIChAB&usg=AOvVaw3HfLQuZ3reKL63GAF2cA0J

2.
d. Teori Interaksionisme.
Teori interaksionisme beranggapan bahwa pemerolehan bahasa merupakan hasil
interaksi antara kemampuan mental pembelajaran dan lingkungan bahasa. Pemerolehan
bahasa itu berhubungan dengan adanya interaksi antara masukan “input” dan
kemampuan internal yang dimiliki pembelajar.
Halaman 196 - Seminar Nasional Pendidikan Bahasa Indonesia 2015 - ISSN: 2477‐636X - IMPLEMENTASI PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DAN PEMEROLEHAN BAHASA MELALUI METODE PEMBIASAAN DI SEKOLAH.
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Sumber:
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/6360/Nouval%2520Rumaf.pdf%3Fsequence%3D1%26isAllowed%3Dy&ved=2ahUKEwjo4Z6RgIXqAhXcILcAHfdZBPY4FBAWMAF6BAgIEAE&usg=AOvVaw2NHIyRYLpXcbCR2HSZqovY
Quick Sheep
3.
Pengertian Belajar Menurut Teori Kognitif.
Teori ini berpandangan bahwa belajar merupakan suatu proses internal yang mencakup ingatan, retensi, pengolahan informasi, emosi dan aspek-aspek kejiwaan lainnya. Belajar merupakan aktifitas yang melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks. Proses belajar terjadi antara lain mencakup pengaturan stimulus yang diterima dan menyesuaikannya dengan struktur kognitif yang sudah dimiliki dan terbentuk di dalam pikiran seseorang berdasarkan pemahaman dan pengalaman
-pengalaman sebelumnya. Dalam praktek pembelajaran, teori kognitif antara lain tampak dalam rumusan-rumusan seperti : “Tahap-tahap perkembangan” yang dikemukakan oleh tersebut J. Piaget, Advance organizer oleh Ausubel, Pemahaman konsep oleh Bruner, Hirarki belajar oleh Gagne, Webteaching oleh Norman, dan sebagainya.

Pustaka : DR. C. Asri Budiningsih, 2004. Belajar dan Pembelajaran. Penerbit Rinika Cipta, Yogyakarta. Hal. 34
Sumber: https://www.asikbelajar.com/pengertian-belajar-menurut-teori/

4.
Menurut teori kognitivisme, yang paling utama harus dicapai adalah perkembangan kognitif, barulah pengetahuan dapat keluar dalam bentuk keterampilan berbahasa. Dari lahir sampai 18 bulan, bahasa dianggap belum ada. Anak hanya memahami dunia melalui indranya. Anak hanya mengenal benda yang dilihat secara langsung. Pada akhir usia satu tahun, anak sudah dapat mengerti bahwa benda memiliki sifat permanen sehingga anak mulai menggunakan simbol untuk mempresentasikan benda yang tidak hadir dihadapannya. Simbol ini kemudian berkembang menjadi kata-kata awal yang diucapkan anak.
Sumber: http://ppg.spada.ristekdikti.go.id/master/mod/page/view.php?id=2275
Quick Sheep
6. Kuis 10/30.
Pertanyaan:
Di bawah ini merupakan metode yang didasarkan atas teori behavior.
– Metode Guru Diam
– Metode Langsung
– Metode Komunikatif
– Metode Audio-lingual
Jawaban:
Metode Audio-lingual.
Penjelasan:
Metode Audiolingual sangat menekankan pentingya stimulus dan respon dalam pembelajaran bahasa.

Komentar:
Jawaban tersebut adalah tidak tepat/ keliru. Metode Audio-lingual tidak didasarkan atas Teori Behavior.
1.
Metode Audiolingual (Audio Lingual Method/ALM) dilaksanakan dengan landasan teori linguistik dan psikologis. Linguis-linguis struktural era 1940-an dan 1950-an dilibatkan untuk melakukan ‘analisis deskriptif ilmiah’ berbagai bahasa. Analisis deskriptif tersebut melahirkan metode perbandingan bahasa yang dikenal dengan sebutan Analisis Kontrastif (Contrastive Analysis) yang bertujuan untuk menemukan perbedaan unsur linguistik yang ada pada dua bahasa yang diperbandingkan. Para ahli bahasa melakukan perbandingkan bahasa lintas budaya untuk menemukan bahan ajar apa yang dapat diberikan dan metode pembelajaran bahasa apa yang dapat diterapkan kepada para tentara AS agar mereka cepat menguasai bahasa dari negara tempat mereka akan dan diterjunkan. Adapun unsur linguistik yang dikontraskan meliputi tataran bunyi, bentuk, makna, dan struktur kalimat yang diperbandingan untuk menemukan apa saja perbedaan dan persamaan yang ada. Ahli-ahli pembelajaran bahasa kemudian sampai kepada pemikiran, bahwa aspek kebahasaan yang sama akan menyebabkan kemudahan bagi pembelajar bahasa, sedangkan aspek kebahasaan yang berbeda akan menimbulkan kesulitan (Lado, 1957). Dalam bukunya yang amat terkenal yang berjudul “Linguistics Across Cultures”, Lado (1957) memaparkan secara rinci bagaimana direct method (metode langsung) yang digagasnya diterapkan dalam pembelajaran bahasa.
Sumber:
http://swarapendidikan.um.ac.id/prof-drs-suwojo-wojowasito-tentang-pandangan-metode-pembelajaran-bahasa-asing/

2.
Lahirnya metode Audiolingual ini merupakan hasil dari tiga keadaan
sejarah yang melatar belakanginya. Pertama, munculnya tokoh-tokoh linguistik yang memberikan perhatian besar terhadap kegiatan pengamatan dan pengembangan oral language (pembelajaran bahasa secara lisan). Seperti misalnya Leonard Bloomsfield, seorang ilmuwan bahasa abad ke-20 asal Amerika yang mendokumentasikan bahasa-bahasa percakapan pribumi yang ada di Amerika.
Kedua, munculnya aliran psikologi behaviorisme yang meyakini
bahwa semua tingkah laku manusia (termasuk bahasa) diajarkan melalui pengulangan-pengulangan dan dipengaruhi oleh penguatan-penguatan terhadap pembelajaran baik penguatan yang bersifat positif maupun yang negatif. Ketiga, pecahnya Perang Dunia II, dimana pada saat itu Amerika merekrut tentara yang sangat banyak untuk keperluan militernya di seluruh penjuru dunia. Untuk keperluan itulah akhirnya tentara-tentara baru tersebut diberikan pelatihan untuk memenuhi syarat kecakapan minimal dalam militer salah satunya adalah kecakapan minimal komunikasi secara vebal, dari pelatihan singkat inilah
muncul metodologi baru pengajaran bahasa melalui pengamatan dan pengulangan (observation and repetition).
Sumber:
EFEKTIVITAS METODE AUDIOLINGUAL UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN BAHASA JEPANG DI SMA NEGERI 1 UNGARAN - FAKULTAS BAHASA DAN SENI - UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG - Halaman 15.
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://lib.unnes.ac.id/21501/1/2302410040-s.pdf&ved=2ahUKEwiFsMGvioXqAhWEbX0KHUNSBFoQFjAMegQICRAB&usg=AOvVaw3xloIrd1MqA3DKsZXnl1_q
Quick Sheep
7. Kuis 11/30.
Pertanyaan:
11. Aliran bahasa yang melihat bahasa sebagai suatu sistem yang terbentuk dari beberapa elemen yang berhubungan secara tata bahasa, adalah ….
– Aliran Struktural
– Aliran Interaksional
– Aliran Fungsional
– Aliran Transformatif-Generatif
Jawaban: Aliran Struktural.
Penjelasan:
Aliran struktural memandang bahasa senagai sistem terbentuk dari beberapa elemen yang berhubungan secara terstuktur.

Komentar:
Menurut referensi yang saya baca,
Jawaban yang tepat adalah Aliran Linguistik Struktural.
Jika anda memiliki bantahan, mohon sertakan referensi ilmiah sebagai bacaan.

Berikut refrensi tersebut:
1.
Rangkuman M1 KB2.
Aliran Struktural.
Linguistik struktural merupakan hasil konsep atau pandangan bahwa semua bahasa memiliki strukturnya sendiri. Struktur adalah ciri umum atau ciri universal/kesemestaan yang dimiliki setiap bahasa manusia. Konsep utama tentang kesemestaan bahasa seperti yang dikemukakan oleh Ferdinand de Saussure meliputi (1) telaah sinkronik, (2) perbedaan langue dan parole, (3) perbedaan signifian dan signifie, dan (4). Hubungan sintagmatik dan paradigmatik. Pandangan struktural banyak diikuti oleh pakar linguistik lain dan terus dikembangkan. Aliran struktural terus dikembangkan melalui J.A. Firth (strukturaisl Inggris), Roman Jacobson (aliran Praha), Edward Sapir dan Leonard Bloomfield (struktualis Amerika), Kenneth L.Pike (aliran Tagmemik), aliran glosmatik, dan aliran Firthian. Analisis bahasa berdasarkan pandangan struktural meliputi analisis bawahan langsung, analisis rangkaian unsur, analisis proses unsur. Analisis struktural pada umumnya diberlakukan dalam kajian kata dan kalimat.
Sumber:
http://ppg.spada.ristekdikti.go.id/master/mod/page/view.php?id=6593#:~:text=Rangkuman%20M1%20KB2.%20Aliran%20Struktural,yang%20dimiliki%20setiap%20bahasa%20manusia.

2.
C. Uraian Materi.
1. Aliran Linguistik Struktural.
1.1 Konsep dan Objek Telaah.
Linguistik struktural adalah pendekatan dalam penyelidikan bahasa yang menganggap bahasa sebagai sistem yang bebas (Kridalaksana, 2008: 146). Aliran linguistik struktural lahir di Perancis pada awal abad XX bersamaan dengan diluncurkannya buku ”Course de linguistique Generale”
karya Ferdinand de Saussure pada tahun 1916. Saussure memandang bahasa sebagai suatu struktur sehingga pendiriannya dipandang sebagai linguistik struktural atau structural linguistics. Melalui bukunya itu, Saussure memaparkan pandangan-pandangannya mengenai: (1) telaah sinkronik dan diakronik bahasa, (2) pembedaan langue dan parole, (3) pembedaan signifiant dan signifie, serta (4) hubungan sintagmatik dan paradigmatik (Endang, 2016:4).
Sumber:
Halaman 2-3 - SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017
MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BAHASA INDONESIA - Drs Azhar Umar, M.Pd.
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://p3g.unm.ac.id/index.php/download/category/48-modul-plpg-2017.html%3Fdownload%3D670%253Abahasa-indonesia&ved=2ahUKEwjO8eO-0IbqAhWCbisKHTTmA6w4ChAWMAB6BAgAEAE&usg=AOvVaw27nNGRRh3DixXokbZQFwkb
Take the quiz to leave a comment