Kuis Seputar Budaya Jawa, Buktikan Anda Bisa "Nguri-uri Kabudayaan Jawi"
Bahasa Indonesia
Intermediate
Bahasa Jawa sering dianggap susah yaa..., apalagi aksaranya. Namun jangan salah bahasa Jawa kini digemari hingga mancanegara, kamu pemilik aslinya jangan mau kalah, coba kuis ini untuk menambah pengetahuanmu mengenai budaya Jawa
Description
Tags
30
Questions
1 min
Per question
4:43
Average time
2.0
Contest Score
14
Participants
Unfortunately, this Quiz will not be able to receive a prize:
Too many irrelevant explanations. 10 or more explanations have no relation to the subject of the question or answer (or add no further information about the topic). E.g.: #q17, #q16, #q24, #q26, etc
1.
Kalimat pertanyaan versi penulis adalah keliru. Kekeliruan terletak pada kata "Ayo berhitung angka". Bisa saja orang menganggap hitungan/penjumlahan 1 sampai 3. Menurut saya, seharusnya kalimat yang tepat sebagai pertanyaan adalah: "Penulisan angka 1, 2, dan 3 sesuai Aksara Jawa adalah?".
2.
Penjelasan yang diberikan cenderung berisi "candaan" (wahwahwah, satu..dua..tiga, jangan kebalik).
Kalimat pertanyaan versi penulis adalah tidak detail dan keliru.
1. Keliru.
Keliru pada kata "dibaluti telur dadar". Yang benar adalah "dibalut dadar telur".
https://belanga.id/semar-mendem-kudapan-dengan-filosofi-kekuasaan/
Telur dadar dan dadar telur adalah 2 hal yang berbeda pengertian.
2. Tidak detail.
Tidak detail yang dimaksud yaitu kekhasan pada pembungkus Semar Mendem.
Seharusnya ditambahkan keterangan pada pertanyaan, misalnya: "Semar Mendem tidak memakai pembungkus daun atau tidak dibalut daun."
Pasalnya kue khas Jogja satu ini dengan dibalut dadar Telur. Tapi isiannya mirip dengan lemper. Yakni ketan yang dibentuk persegi berukuran kecil yang diisi dengan suwiran daging dan juga abon. Bedanya, lemper dibungkus dengan daun pisang, sementara kue ini dengan dadar telur.
https://travelingyuk.com/semar-mendem-jogja/104741
Pertanyaannya keliru atau tidak sinkron antar kalimat.
Wewaler Jawa tidak mengenal burung yang dianggap paling angker.
Merujuk bacaan:
1. http://www.jooinfoo.com/2018/05/wewaler-bahasa-jawa-contoh-dan-artinya.html?m=1
2.
https://ki-demang.com/kbj5/index.php/makalah-pengombyong/1196-14-ungkapan-ora-ilok-larangan-pada-masyarakat-jawa-di-jawa-timur-sebagai-pengajaran-berbudi-pekerti/
3.
https://www.kepoindonesia.id/2019/10/contoh-dan-kumpulan-wewaler-ungkapan-ora-ilok-bahasa-jawa.html?m=1
4.
https://www.materitugastugas.com/2020/02/30-contoh-tuladha-wewaler.html?m=1
Pertanyaannya "agak mirip" dengan pertanyaan serta jawaban dari website di bawah ini:
1.
WANARA SETA ARANE ??
https://brainly.co.id/tugas/5803800
2.
1) wanara seta tegese ???
https://brainly.co.id/tugas/4972883
Pertanyaan dan jawaban versi penulis dapat saya simpulkan adalah keliru, karena:
A.
Keliru karena pertanyaannya tidak detail/ spesifik.
Tidak menyebutkan secara spesifik tentang jenis wayang yang mana. Karena tiap Wayang berbeda jenis musik yang mengiringi.
1.
Jenis-Jenis Wayang.
Adapun macam-macam jenis wayang diantaranya yaitu:
• Wayang Kulit
• Wayang Bambu
• Wayang Kayu
• Wayang Orang
• Wayang Motekar
• Wayang Rumput
https://www.pelajaran.co.id/2018/04/pengertian-wayang-fungsi-kandungan-dan-jenis-jenis-wayang-lengkap.html
2.
Wayang Kulit.
Pertunjukan wayang kulit biasanya diiringi dengan musik gamelan. Dalang akan menjadi narator dan suara tokoh-tokoh wayang.
https://bobo.grid.id/amp/082016208/berkenalan-dengan-wayang-kulit-salah-satu-jenis-wayang-terpopuler-di-indonesia-mendongenguntukcerdas?page=2
3.
Wayang Bambu.
Menurut Ki Drajat, cara memainkan wayang bambu ini mirip dengan wayang golek. Panggungnya menggunakan batang (gedebok) pohon pisang yang juga diiringi dengan musik karawitan sunda.
https://republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/17/02/19/olme0f359-wayang-bambu-potensi-seni-kampung-cijahe
4.
Wayang Motekar.
Motekar dari bahasa Sunda yang berarti kreatif, bentuknya seperti wayang kulit. Namun lembaran sosok tokoh wayangnya sama sekali berbeda. Gambarnya yang beraneka warna lebih mirip karikatur dan sosok pada komik dengan cerita situasi masa kini. Permainan wayang dan ceritanya dari balik layar, disampaikan dalang Sukma Sadulur Putra, serta seorang dalang cilik Rehan Edfi Ramadhan. Mereka juga diiringi permainan musik kacapi, suling, dan kendang, serta sinden.
https://seleb.tempo.co/read/488456/wayang-motekar-pentaskan-lakon-anak
B. Jawabannya keliru.
Klenengan dan Gamelan itu sama-sama menggunakan Gamelan.
http://gamelanbvg.com/pl/
Kalimat pertanyaan versi penulis jika dihubungkan dengan jawaban (Malam Midodareni) dapat saya simpulkan adalah keliru.
Kalimat pertanyaan versi penulis mengandung kata-kata yang berlebihan/ tidak sesuai informasi sebenarnya.
Karena berdasarkan bacaan referensi, saya tidak menemukan penjelasan dari kata-kata "yaiyalah didandani sampai cuantek abis,".
1.
Masyarakat Jawa yang memegang tradisi ini percaya, ini adalah malam saat bidadari mempercantik calon pengantin wanita supaya lebih elok. (Ini adalah mitos/ legenda karena aktualnya tidak seperti ini).
https://www.idntimes.com/life/relationship/amp/fajar-laksmita-dewi-1/mengenal-prosesi-midodareni
2.
Pada praktek, aktualnya adalah:
Uniknya, pada malam midodareni, calon pengantin wanita justru berada di kamar dan dilarang melihat calon pengantin pria. Ia bersama dengan saudara dan tamu perempuan, berdiam diri di kamar dengan keadaan terjaga.
https://www.idntimes.com/life/relationship/amp/fajar-laksmita-dewi-1/mengenal-prosesi-midodareni
3.
Pada malam midodareni, calon mempelai perempuan hanya diperbolehkan berada di dalam kamar pengantin dan yang bisa melihatnya hanya saudara serta tamu perempuan saja.
https://www.popbela.com/relationship/married/amp/windari-subangkit/pengertian-dan-susunan-acara-midodareni
4.
Sedangkan calon pengantin wanita dimalam itu dipingit di dalam kamar dan hanya diperkenankan berbusana berwarna polos tanpa perhiasan apapun kecuali cincin kawin.
https://tumpi.id/malam-midodareni-malam-istimewa-bagi-mempelai-wanita/
5.
Pada malam itu, konon katanya para bidadari dari kayangan akan turun ke bumi dan bertandang ke kediaman calon pengantin wanita, untuk memberikan wahyu yang akan menyempurnakan dan mempercantik pengantin wanita.
http://www.seputarpernikahan.com/makna-prosesi-midodareni-dalam-pernikahan-jawa/
1.
Pertanyaannya tidak ilmiah karena berdasarkan mitos/ bukan kisah nyata.
2. Berdasarkan alur cerita, kisah mitos Romeo dan Juliet "berbeda" dengan Rama-Dewi Sinta.
Baca:
https://metropekanbaru.com/ini-mitos-cinta-sejati-cinta-rama-sinta-dibawa-sampai-mati/
dan
https://www.idntimes.com/hype/fun-fact/desy-13/ternyata-kisah-romeo-juliet-sudah-ada-sebelum-shakespeare-lahir-c1c2
Pertanyaannya mirip dengan website di bawah ini, meskipun jawaban versi penulis berbeda dengan jawaban versi 2 pertanyaan dari website di bawah ini:
1.
https://brainly.co.id/tugas/5048883
Pambayune pandhawa ,yaiku
(Prabu Puntadewa).
2.
https://brainly.co.id/tugas/3835414
Pambayune pandhawa ,yaiku
(puntadewa).
Jawaban versi penulis adalah Yudhistira.
Namun, Puntadewa dan Yudhistira adalah hanya nama/ sebutan untuk putra sulung Prabu Pandu Dewanata dengan Dewi Kunti.
Berikut referensinya:
1.
Yudhistira alias Puntadewa, resminya adalah putra sulung Prabu Pandu Dewanata dengan Dewi Kunti. Namun sesungguhnya, Yudhistira adalah putera Batara Darma, dewa kebenaran dan keadilan.
https://blog.hadisukirno.co.id/yudistira-puntadewa-i/
2.
Prabu Puntadewa alias Yudistira, yaitu pemimpin para Pandawa.
https://kec-bantul.bantulkab.go.id/berita/2017/08/pentas-wayang-kulit-merti-dusun-karanggayam
Penggunaan beberapa kata pada kalimat pertanyaan versi penulis sangat membingungkan karena cenderung menggunakan "kata-kata" yang tidak baku dan tidak sesuai penempatannya .
Pertanyaan versi penulis:
(Negara di Amerika Selatan ada yang keturunan Jawa hloo, tebak namanya apa).
Kata-kata yang saya maksud:
1. Kata-kata tidak baku.
"... keturunan Jawa hloo" seharusnya diperbaiki menjadi: "keturunan Jawa". Yang dihilangkan adalah kata "hloo" karena bisa mengarahkan orang lain berpandangan bahwa "hloo" merupakan salah satu jenis keturunan Jawa.
2. Kata-kata tidak sesuai penempatannya antara lain:
A. "... ada yang keturunan Jawa ..."
Setelah kata "ada" seharusnya ditambahkan kata "penduduknya" menjadi "... ada penduduknya yang keturunan Jawa ...". Dengan demikian, fokus para penjawab soal akan mudah untuk diarahkan.
B.
"..., tebak namanya apa" seharusnya tidak digunakan di kalimat pertanyaan karena membuat pertanyaan menjadi tidak sinkron. Coba kata-kata "..., tebak namanya apa" dihilangkan, pasti kalimat pertanyaannya akan rapi dan detail.
Ini bukan tentang tebak-tebakan nama Budi atau tebak-tebakan nama buah-buahan.